Artikel Lainnya

Saturday, October 21, 2017

Pemeriksaan golongan darah

Pemeriksaan golongan darah

Golongan darah system ABO ditemukan oleh seorang ahli Patologi Amerika kelahiran Austria bernama Karl Landsteiner pada tahun 1900. Antigen utama dalam system ini disebut antigen A dan B dan antibody utama adalah anti-A dan anti-B. gen yang menentukan ada tidaknya aktivitas A atau B terdapat pada kromosom nomor 9. Orang normal yang berumur diatas 6 bulan selalu mempunyai antibody yang dapat bereaksi dengan antigen A atau B apabila antigen bersangkutan tidak terdapat dalam eritrositnya sendiri.

Jika tidak terlihat sugroups maka dikenal empat golongan darah
1.       Golongan darah A
Eritrosit mengandung aglutinogen A dan serumnya mengandung aglutinin anti B.
2.       Golongan darah B
Eritrosit mengandung aglutinogen A dan serumnya mengandung aglutinin anti A.
3.       Golongan darah O
Eritrosit tidak mengandung aglutinogen dan serumnya mengandung aglutinin anti A dan aglutinin anti B
4.       Golongan darah AB
Eritrosit mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B sedangkan serumnya tidak mengandung aglutinin

Walaupun anti A dan anti B bereaksi secara spesifik dan kuat dengan eritrosit yang relevan, rangsangan untuk pembentukan anti A dan anti B tidak ditimbulkan oleh eritrosit itu sendiri. Orang-orang dengan golongan darah A hanya membentuk anti B dan mereka dengan golongan darah B hanya membentuk anti A. Orang-orang dengan golongan darah O mempunyai baik anti  A maupun anti B, sedangkan golongan darah AB tidak memiliki anti A dan anti B.


Anti A dan anti B merupakan aglutinin yang kuat dan mudah dinyatakan dengan pemeriksaan laboratorium,. Aglutinin ini dengan cepat menghancurkan eritrosit tidak kompatibel yang masuk dalam sirkulasi melalui aktivitas komplemen. Satu-satunya cara eritrosit inkompetibel golongan darah ABO masuk dalam sirkulasi, melalui transfusi darah yang salah, kecuali pada beberapa kasus dimana eritrosit janin masuk dalam sirkulasi darah ibu pada waktu hamil atau saat melahirkan. Reaksi transfusi hemolitik pada umumnya disebabkan kesalahan dalam identifikasi penderita, kesalahan sampel darah penderita atau donor dan kesalahan administrasi. Penetapan golongan darah menentukan jenis aglutinogen yang ada dalam darah, adakalanya disamping itu juga dilakukan penetapan jenis aglutinin yang ada dalam serum (reverse grouping dan serum groruping)

Pemeriksaaan tekanan darah

Pemeriksaaan tekanan darah

Nilai tekanan darah merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskular bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Pemeriksaan tekanan darah dapat diukur dengan dua metode, yaitu metode langsing, metode yang menggunakan kanula atau jarum yang di masukan ke dalam pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah, tetapi memerlukan persyaratan dan keahlian khusus.

\
Metode tak langsung. Metode tidak langsung menggunakan sfigmomanometer. Pengukuran tak langsung ini menggunakan 2 cara, yaitu palpasi yang mengukur tekanann sistolik dan auskultasi yang dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dan cara ini memerlukan alat stetoskop (Hidayat, 2005)     

Donor darah

Donor darah

Syarat-syarat teknis menjadi pendonor darah :
a.       Umur 17-60 tahun
b.      Berat badan minimal 45 kg
c.       Temperatur tubuh 36,6-37,5 Celcius
d.      Tekanan darah 110/70-160/100 mmHg
e.      Hemoglobin baik pria maupun wanita minimal 12,5 gram 

Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:
a.       Pernah menderita hepatitis B
b.      Dalam jangka waktu 6 bulan sudah kontak erat dengan penderita hepatitis
c.       Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah transfuse
d.      Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah di tato/tindik telinga
e.      Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
f.        Dalang jangka waktu 6 bulan sesudah operasi kecil
g.       Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
h.      Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, kolera, tetanus dipteria, atau profilaksis
i.         Dalam jangka waktu 2  minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles dan tetanus toxin
j.        Dalam jangka waktu satu tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi  rabies therapeutic
k.       Dalam jangka waktu satu minggu sesudah gejala alergi menghilang
l.         Sedang hamil dan dalam jangka waktu enam bulan sesudah persalinan
m.    Sedang menyusui
n.      Ketergantungan obat
o.      Alkhoholisme akut dan kronis
p.      Menghidap sifilis, HIV/AIDS
q.      Menderita tuberkulosis secara klinis
r.        Menderita epilepsi dan sering kejang

Manfaat dari mendonorkan darah
a.       Ketika seseorang menyumbangkan darah, sumsum tulang dirangsang untuk menghasilkan sel darah merah baru. Ini akan membuat organ pembentuk darah untuk berfungsi lebih efektif dan sel sel menjadi aktif.
b.      Dengan donor darah akan membantu menjaga kesehatan jantung, saat kita rutin mendonor darah, maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan resiko penyakit jantung.
c.       Mendonorkan darah juga bisa membuat kita mendapatkan kesehatan psikologis karna dengan menyumbangkan darah pada saudara kita yantg membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan tersendiri

d.      Mendeteksi penyakit serius seperti HIV, hepatitis, sifilis, malaria.

Pemeriksaan trigliserida

Pemeriksaan trigliserida

Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Jenis ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh, seta juga dibentuk di hati. Setelah mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus dan masuk kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke jaringan-jaringan tubuh trigliserida juga merupakan lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalahl penyebab utama penyakit-penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL yang menyebabkan hiperlipoproteinemia (Graha,2010).


Didalam tubuh juga terdapat trigliserida yang merupakan substansi lemak lain dalam darah yang dapat mempengaruhi resiko terkena penyakit jantung. Sebagian besar lemak dalam makanan dan dalam tubuh anda berada dalam bentuk trigliserida. Kadar trigliserida yang tinggi berhubungan dengan resiko penyakit jantung. Demikian juga dengan kolesterol. Peningkatan trigliserida dapat disebabkan oleh kelebihan berat badan (obesitas), aktifitas fisik, merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan diet tinggi karbohidrat, kelainan genetic dan lain sebagainya. Orang denga trigliserida tinggi biasanya memiliki nilai LDL (kolesterol jahat) yang tinggi dan nilai HDL (kolesterol baik) yang rendah dan nilai kolesterol total yang tinggi

pemeriksaan asam urat

Pemeriksaan asam urat

Asam urat merupakan produksi akhir dari metabolisme atau pemecahan purin didalam tubuh. Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat (DNA/RNA) yang terdapat didalam inti sel tubuh. Tubuh manusia memproduksi purin sekitar 80 – 85 %, sisanya berasal dari makanan baik, yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.

Pemeriksaan asam urat darah dengan menggunakan metode enzimatik uricase. Prinsip pemeriksaannya adalah dengan adanya uricase, asam urat diubah menjadi allantoim dan peroksida. Selanjutnya dengan bantuan enzim peroksidase, peroksida akan bereaksi dengan promogen dan 4-amino antipirin membentuk senyawa berwarna merah muda. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar asam urat dalam sampel.

Syarat sampel yang digunakan yaitu:
  1. Sampel yang digunakan adalah serum, plasma yang tidak hemolisis dan urine.
  2. Tidak menggunakan serum yang hemolisis karena dapat diperoleh hasil yang invalid (Akurat Intan Madya, 2014).

Pemeriksaan glukosa

Pemeriksaan glukosa                                      

Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat didalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energy untuk sel-sel tubuh. Glukosa (kadar gula darah), suatu gula monosakarida, karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan precursor untuk sintesis semua karbohidrat lain didalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan proteoglikan (murray R. K. et al., 2003)


Metode yang digunakan adalah metode glukosa oksidase (GOD – PAP). prinsip pemeriksaannya adalah enzim glukosa oksidase mengkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi glukonalakton dan hydrogen peroksida. Enzim glukosa oksidase yang digunakan pada reaksi pertama menyebabkan sifar reaksi pertama spesifik untuk glukosa, khususnya B-D glukosa, sedangkan reaksi kedua tidak spesifik, karena zat yang bisa teroksidasi dapat menyebabkan hasil pemeriksaan lebih rendah. Asam urat, asam askorbat, bilirubin, dan glutation menghambat reaksi karena zat-zat ini akan berkompetisi dengan kromogen bereaksi dengan hydrogen peroksida sehingga hasil pemeriksaan akan lebih rendah. Keunggulan dari metoda glukosa oksidase adalah karena murahnya riagen dan hasil yang cukup memadai.

Wednesday, January 14, 2015

makalah cacingan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Helmintologi adalah ilmu yang memelajari parasite berupa cacing. Berdasarkan taksonomi, helmint dibagi menjadi : 1) Nemathelminthes ( cacing gilik; Nema=benang). 2) Plathithelminthes (cacing pipih) .
Yang melatarbelakangi kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ”Parsitologi” serta  menambah wawasan dan pengetahuan. Dan ketika masuk ke dunia kerja ,kami menjadi seorang analis dituntut mampu memahami dan mengaplikasikan mata kuliah ini, karena mata kuliah parasitologi termasuk mata kuliah keahlian.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kita menemukan beberapa masalah dan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.                   Apa saja  macam-macam cacing pada Nematoda usus?
2.  Apa pengertian dari masing-masing jenis cacing pada nematoda usus?
3.                   Pada apa saja hospes cacing pada nematode usus?
4.                   Bagaimana cara diagnosis cacing oada Nematoda usus?
5.                   Bagaimana cara penularan cacing pada nematode usus?.
1.3 Tujuan
Tujuan  penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut  :
1.    Untuk mengetahui macam-macam cacing pada Nematoda usus.
2.    Untuk mengetahui masing-masing jenis cacing pada nematoda usus
3.    Untuk mengetahui  hospes cacing pada nematode usus.
4.    Untuk mengetahui cara diagnosis cacing oada Nematoda usus.
5.      Untuk mengetahui cara penularan cacing pada nematoda usus.
BAB II
PEMBAHASAN
PENYAKIT CACINGAN